Title : Please don’t be like an eagle part 9 (END)
Author :Hannie Suridi
Cast : Kim So Eun
Cho Kyuhyun
Genre :Romance,Drama.
Length : Chapter.
Happy Reading
Suara Chopping board yang beradu dengan pisau,menghiasi dapur dirumah nenek Kyuhyun. So Eun, dan Yoon Mirae nenek dari Kyuhyun. Mereka sibuk memasak, menyiapkan makan siang untuk orang-orang dirumah itu,dan juga dua tamu yang datang ke rumah itu. Saat ini, sudah lebih dua bulan dari So Eun, dan Kyuhyun menikah.
“Apa kau betah tinggal disini?”tanya Mirae yang menghentikan aktivitasnya sejenak.
“Aku rasa,aku menyukai tempat ini.”So Eun menoleh ke arah Mirae lalu tersenyum.
“Tapi…baru satu minggu?”Mirae terkekeh geli.”Kalau untuk dibilang betah,sepertinya masih belum pasti ya?”
“Tidak juga,aku memang suka disini. Aku menyukai laut,dan semua makanan yang berasal dari laut. Apalagi baby gurita di Mokpo memang cukup terkenal enak.”
“Jadi,kau senang disini karena makanannya?”
Kali So Eun yang terkekeh.”Tidak juga, yang utama karena aku juga senang dengan keluarga ini.”
“Bicara soal makanan,Kyuhyun pernah berkata padaku kalau setelah ia meninggalkan Mokpo untuk tinggal di Seoul. Baginya makan sesuatu adalah kegiatan rutin,ia merasa makanan yang ia makan selama itu rasanya tidak enak,dan tidak bisa dinikmati. Tapi setelah memakan masakanmu, ia bisa menikmatinya karena ia terkesan dengan rasanya.”
“Benarkah?”
Mirae mengangguk sambil tersenyum. “Selain menilai masakanmu enak, tapi memang lebih menyenangkan makan sesuatu dengan orang yang kau sukai,bukan?”
So Eun mengangguk setuju.“Ia tidak pernah mengatakan apapun tentang itu padaku,dan yang membuatku terkejut. Ternyata ia juga pandai memasak,meskipun ia hanya mengaku,dan aku memang belum pernah merasakan masakannya.”So Eun mendesah kasar.”Saat ayahnya menemuiku diam-diam setelah kami menikah, ia banyak mengatakan tentang harapannya pada Kyuhyun padaku. Mengatakan kalau ia begitu bangga, dan memberitahuku bagaimana terampilnya ia,bahkan Nyonya Hyun Ji mengakui itu.”
“Jadi,bukan ayah Kyuhyun saja yang menemuimu? Tapi juga istrinya?”
“Iya.”
“Apa Kyuhyun marah setelah ia tahu?”
“Ia sama sekali tidak marah,mungkin karena sudah menerima? Lagipula kami bertemu tanpa direncanakan. Saat itu aku sedang keluar untuk berbelanja,sedangkan Kyuhyun mengurus penjualan apartementnya.”So Eun tersenyum.”Aku juga baru tahu,kalau ternyata Kyuhyun mempunyai uang simpanan yang menurutku tidak sedikit. Aku rasa itu akan cukup untuk modal membuka rumah makan seperti apa yang ia cita-citakan sebelumnya.”
Mirae tersenyum,ia bangga dengan cucunya.
“Kyuhyun itu…sudah seperti pelukis yang tidak pernah sekalipun datang ke sebuah galery menurutku.” So Eun terkekeh setelahnya.
Mirae ikut terkekeh,setelahnya ia terdiam.”Saat Kyuhyun akan dibawa ke Seoul,sebenarnya aku sangat sedih. Ingin melarang,tapi itu sudah keputusannya. Disaat usianya sepuluh tahun saja,Kyuhyun sudah harus mengambil keputusan yang besar. Tapi memang ada perasaan lega. Karena saat ia disini, sepulang sekolah ia selalu mendapatkan luka ditubuhnya.”
“Apa?”So Eun menatap terkejut.
“Apa kau melihat sekolah dasar dijalan depan yang menuju jalan raya?”
“Iya,aku melihatnya.”
“Kyuhyun sekolah disana,banyak yang mengenal,dan tahu bagaimana ia berasal. Sebagian orang tua yang berpikir kuno,menikahkan anaknya dengan seseorang yang yatim piatu adalah aib,atau pertanda buruk. Tidak terkecuali dengan anak yang lahir,karena orang tuanya tidak menikah. Apalagi masa lalu ibunya,kau tahu maksudku.”
So Eun terdiam,lalu menoleh ke arah luar untuk melihat Kyuhyun yang sedang berbincang dengan kakak,dan saudara sepupunya.
…
“Apa benar,kalau aku datang pada saat itu kau tidak akan mengusirku?”tanya Kyung Ho pada Kyuhyun. Ia lalu menatap Seung Youn,lalu mengedarkan pandangannya ditanah lapang halaman rumah nenek Kyuhyun tersebut,mereka berada tepat diteras rumah. Rumahnya memang sederhana, tapi cukup luas,dan ada begitu banyak tanaman yang bisa dijadikan penambah bumbu masakan disana. Nenek Kyuhyun merawat rumahnya dengan sangat baik,pikirnya.
Kyuhyun menatap Kyung Ho dengan wajah frustasi,pasalnya itu bukan kali pertama kakaknya menanyakan hal tersebut,tapi sudah berulang-ulang.”Iya,tuan muda Cho.”
Kyung Ho menghembuskan napasnya kasar.”Kalau begitu,panggil aku Hyung.”
“Apa?” Kyuhyun terkejut.
Seung Youn yang memang berada diantara mereka tersenyum,saat Kyuhyun menatap ke arahnya.
“Ya,panggil aku Hyung. Bukankah itu seharusnya? Aku tidak pernah memintamu memanggilku Hyung,sebelumnya bukan?”Kyung Ho menundukkan kepalanya.”Itu karena aku memang tidak pernah memintanya,dan aku pikir sebuah panggilan itu tidak penting. Tapi setelah seiring berjalannya waktu aku mulai menyadarinya,mungkin juga karena aku takut memintamu memanggilku Hyung,dan ibuku tahu. Entah mengapa aku merasa itu akan menyakitinya.”ia kembali menatap Kyuhyun.”Tapi sekarang aku sudah tidak takut lagi,bukan karena kau sudah melepaskan diri dari kami. Hanya…”
“Sudah,sudah. Tidak peduli apa alasannya.”Seung Youn menyela,ia menatap Kyuhyun.”Hyung! panggilan itu sangat mudah diucapkan,bukan?”
“Itu…”Kyuhyun menggaruk tengkuknya.”Masih tidak mudah.”
“Kau bisa latihan!”ujar Seung Youn penuh semangat.”Tapi kau jangan berharap,aku akan memanggilmu Hyung juga. Kita hanya terpaut dua tahun,tidak banyak.”
Kyung Ho langsung tertawa, Kyuhyun menatap kakaknya dalam. Ia jarang sekali melihat Kyung Ho tertawa lepas seperti itu,meski ia pernah melihatnya secara tidak sengaja,dan alasan Kyung Ho tertawa bukan karena ia. Tapi ia merasa senang saja.
“Akan aku coba.” Kyuhyun lantas menatap mereka satu persatu.”Oh ,iya. So Eun,dan nenek sedang memasak makanan untuk makan siang kita. Mereka adalah juru masak favouriteku. Tapi, nanti malam kita akan makan malam ditempat makan kesukaanku,masakan mereka juga enak. Lagipula,kalian akan menginap,bukan? Aku akan menjamu kalian dengan baik.”
“Kedengarannya bagus.”Kyung Ho tersenyum sambil memegang bahu Kyuhyun.
“Ya,kapan lagi? Aku belum pernah makan diluar bersama kalian,kalau dengan Kyung Ho Hyung saja sudah sangat sering.”Seung Youn tersenyum lalu menatap ke arah Kyuhyun.”Aku bahkan tidak pernah bermimpi akan mengunjungi kampung halamanmu,Kyuhyun.”
“Aku bahkan tidak ingin membayangkannya,” ujar Kyuhyun.
Seung Youn berdecak kesal.
Kyuhyun terkekeh geli.”Itu dulu,tapi sekarang sudah tidak lagi.”
Rasa kesal Seung Youn seketika itu berubah.”Oh,iya. Bagaimana dengan tawaran Kakek kau mau menerimanya,bukan?”
Kyung Ho pun menatap Kyuhyun yang sedang berpikir.
“Akan aku pikirkan lagi,dan kau baru beberapa menit lalu mengatakannya meskipun sepertinya aku akan menolak,”ujar Kyuhyun.
“Kenapa?” Kyung Ho menatap Kyuhyun serius.”Apa kau berpikir orang diluar sana akan menilaimu jelek,kalau kau menerima tawaran kakek?”
Kyuhyun menghembuskan napasnya kasar,lalu ia duduk dirailing yang terbuat kayu itu.”Bukan begitu, hanya saja. Dari awal aku memang ingin usaha sendiri,aku tidak ingin mengandalkan orang lain.”
Kyung Ho terdiam, mungkin Kyuhyun masih belum menerima mereka,atau mungkin masih menganggap kalau dirinya orang lain,pikirnya.
“Hei!,Kakek bukan orang lain,beliau Kakekmu. Kakek kita,”ujar Seung Youn.
Kyuhyun memaksa tersenyum.
Seung Youn mendesah kasar.”Memang kau ingin usaha apa?”
“Aku ingin membuka usaha ayam tepung,aku perhatikan sepertinya prospeknya bagus. Sewa atau membeli lahan kecil,dan membeli kendaraan seperti motor. Uang tabunganku dari hasil penjualan apartemen cukup,karena tidak memakan modal banyak. Dari dulu aku ingin usaha itu,dan aku ingin mewujudkannya.”Kyuhyun tersenyum setelahnya.
“Aku tidak menyangka,orang yang pandai berbisnis dan memanfaatkan peluang sepertimu. Bahkan kau mudah menarik investor asing,bercita-cita demikian,”cibir Seung Youn.
“Sudah aku bilang,aku tidak begitu pandai dalam hal itu. Aku hanya pandai menjilat orang.”
“Aku tidak percaya kalau sebenarnya kau adalah orang yang tidak percaya diri.”Seung Youn lantas menatap ke arah Kyung Ho yang hanya diam.
Kyuhyun hanya tersenyum mendengar tanggapan Seung Youn,lalu menatap Kyung Ho yang membalas senyumannya dengan rasa bersalah.
…
Setelah Kyuhyun menutup pintu kamarnya,ia menatap So Eun yang sedang duduk diranjang sambil memilah pakaian untuk dimasukan ke dalam lemari. Hari ini,mereka hampir tidak ada kesempatan untuk bicara hanya berdua.
“Apa mereka sudah tidur?”tanya So Eun setelah Kyuhyun ikut duduk diranjang.
Kyuhyun tersenyum.”Belum,mungkin saja mereka tidak bisa tidur. Aku tidak yakin mereka nyaman tidur diranjang,yang mungkin seumur hidup belum pernah mereka lihat.”
So Eun terkekeh geli.”Aku juga cukup terkejut,kalau mereka akan menginap apalagi memilih untuk tidur disini.”
“Ya,padahal aku sudah bilang untuk tidur di Hotel saja. Letaknya juga tidak jauh dari sini.”
“Tapi kau senang,bukan? Mereka datang berkunjung.”
“Ya.”Kyuhyun kembali tersenyum.”Aku sangat terkejut saat Seung Youn menghubungiku ingin datang,ia bahkan tidak mengatakan kalau akan datang dengan Tuan muda Cho.”
“Hyungmu.”
Kyuhyun terdiam sejenak.”Ah…kau mendengarnya.”
“Iya,tidak sengaja.So Eun menunduk sejenak.”Tapi,aku hanya mendengar itu saja selebihnya aku tidak mendengarkan kalian lagi. Sungguh!”
Kyuhyun terkekeh.”Aku tidak marah padamu,sayang.”ia membelai rambut So Eun membawa istrinya itu ke pelukannya.
Kali ini So Eun yang terkekeh.Dari mereka meresmikan hubungan,bahkan sampai sekarang mereka sudah menikah. Baru kali ini Kyuhyun memanggilnya sayang,hal itu membuat So Eun merasa agak malu.
Kyuhyun lalu melepaskan pelukannya.”Hanya saja,aku pikir mereka datang kemari tanpa tujuan,atau mungkin memang Tuan…”ia mendesah kasar.”Kakakku yang ingin bertemu,ternyata mereka juga datang kemari karena ingin menyampaikan amanat dari Tuan Cho Young Sik.”
“Apa itu?”
“Beliau ingin perusahaan yang ia dirikan didaerah sini,aku yang memimpin.”
“Oh iya?”So Eun menatap terkejut.
“Aku bahkan tidak tahu sama sekali,kalau beliau mendirikan perusahaan di daerah sini. Memang tidak besar,hanya sebuah pabrik percetakan. Omzetnya tidak begitu besar,karyawannya juga tidak banyak, tapi keuangannya sangat bagus. Kalau lebih difokuskan lagi,perusahaan itu bisa menjadi besar. Bukan hanya aku,Seung Ho,Kyung Ho,bahkan ibunya tidak tahu tentang perusahaan ini. Kabarnya perusahaan ini didirikan,dengan uang pribadi Tuan Cho sendiri yang tidak berkaitan dengan perusahaannya di Seoul.”
“Sejak kapan perusahaan itu dibangun?”
“Kemungkinan saat usiaku sepuluh tahun.”
So Eun menutup mulutnya.”Itu sudah lama sekali,Kyuhyun.”
“Ya.”Kyuhyun mengangguk seraya berpikir.”Ia memang sangat pandai menyimpan rahasia.”
“Lalu apa keputusanmu?”
“Apa kau ingin aku menjalankan bisinis itu? Katanya,itu sepenuhnya akan menjadi milikku. Beliau tidak akan ikut campur lagi tentang perusahaan itu,dan menganggapnya tidak ada. Karena sudah menyerahkannya padaku,paling tidak…aku mau mengelolanya terlebih dahulu.”
So Eun diam sejenak.”Apapun keputusanmu,kalau itu yang terbaik. Aku akan selalu mendukungmu, dari awal aku sudah bilang kalau aku akan menjadi seseorang yang selalu berada disampingmu.”
“Ya ampun…kau manis sekali.”Kyuhyun berkata sambil menyentuh dagu So Eun.
Hal itu membuat So Eun malu,pasalnya ia tidak sedang merayu,atau menggoda Kyuhyun tadi.
…
“Apa itu kemeja Kyuhyun?”tanya Kyung Ho pada So Eun yang tengah menjemur pakaian.
Meski hal itu membuat So Eun terkejut,tapi ia tidak menunjukkan pada Kyung Ho.”Iya.”ia menjemur dibagian belakang rumah itu,terdapat pemandangan bukit-bukit disana.
Kyung Ho mengangguk tersenyum,lalu memerhatikan kemeja putih Kyuhyun itu. “Ukurannya lebih besar dariku,padahal tubuhku lebih tinggi beberapa centi darinya.”
So Eun terkekeh.”Mungkin karena tubuh,tuan, lebih kurus dari Kyuhyun.”
“Panggil saja aku Oppa,aku meminta Kyuhyun memanggilku Hyung. Untuk saat ini,ia memang belum terbiasa. Tapi aku harap setelah ini ia akan terbiasa.”
So Eun mengangguk.”Oh iya,dimana Kyuhyun,dan tuan Seung Youn?”
“Kyuhyun ingin menunjukkan sesuatu padanya,urusan pekerjaan.” Kyung Ho menghela napasnya kasar.”Apa…sudah ada tanda-tanda kau hamil?”
“Belum.”
“Oh,aku harap itu akan segera terjadi. Sebelum aku meninggalkan dunia ini,aku ingin melihat keponakanku.”
“Apa penyakit yang tuan derita,belum sembuh benar?”
Kyung Ho tersenyum.”Penyakitku terlalu banyak,sembuh untuk penyakit yang satu,yang mungkin bisa lebih parah. Tapi…dengan adanya Kyuhyun,aku tetap mempunyai semangat hidup.”ia menunduk. “Aku menyesal tidak pernah memperlakukannya seperti adik,padahal dalam hati aku sudah mengakuinya. Disamping itu,aku juga masih sangat egois,yang seenaknya menyuruh ini itu,tanpa peduli ia lelah,atau dengan waktunya. Dari sebagian banyak orang yang mempunyai penyakit,yang kapanpun bisa meninggal,mungkin aku yang paling terburuk.”
“Tapi aku yakin,Kyuhyun tidak berpikir demikian.”
Kyung Ho tertegun sejenak.”Begitukah?”
“Ya.” So Eun tersenyum.”Ia pernah bilang padaku,kalau ia ingin mempunyai saudara dekat. Ia bahkan pernah menginginkan agar ibunya menikah, lalu ia bisa mempunyai adik. Tapi harga dirinya terlalu tinggi, dan hubungan mereka sangat jauh untuk meminta hal seperti itu. Ia sangat senang ketika bertemu dengan adik perempuanku,mereka seperti sudah lama tidak bertemu. Padahal saat itu, adalah pertemuan mereka untuk kali pertama.”
“Oh, iya?” Kyung Ho tersenyum.
“Dan lucunya,saat kami kekurangan bahan untuk dimasak untuk makan malam. Mereka pergi berdua, mereka berbincang,jalan-jalan,mengenal tempat-tempat dikota keluargaku tinggal. Itu memakan waktu yang sangat lama. Sehingga mereka pulang terlambat,dan hampir melewatkan makan malam. Akhirnya,kami malah menjadi pesan makanan melalui aplikasi.” So Eun tertawa setelahnya.”Kami memakluminya saat itu,”ujarnya setelah tawanya berhenti.
“Mendengar itu aku senang,Kyuhyun memiliki kebahagiaannya sendiri. Biasanya, ia itu kaku. Ia juga tidak pernah cerita apapun tentang dirinya padaku,padahal aku selalu menceritakan apapun padanya. Ia terlalu sungkan,hubungan kami sangat canggung. Benar apa yang ia bilang,ia selalu mendedikasikan dirinya sebagai pekerja dikeluarga kami.”
“Yang terpenting sekarang,Kyuhyun sudah tidak begitu. Ia sudah benar-benar memiliki ‘kakak’ lelaki sekarang,dan adik perempuan dariku. Hidupnya sudah berubah,aku yakin dimasa depan hubunganmu, dan ia akan lebih baik lagi. Juga dengan ayah,serta kakeknya,bahkan ibumu.”
“Aku bahagia,Kyuhyun memilih wanita yang tepat.”
So Eun tercengang,lantas ia tersenyum.
“Aku juga akan selalu berusaha menjadi kakak yang baik untuknya.”
…
Kyuhyun memerhatikan So Eun yang tengah sibuk didapur,lalu menatap ke arah jam tangannya. Hampir pukul dua belas malam,tapi istrinya masih sibuk membuat makanan.
“Apa belum selesai?”
So Eun menghentikan gerakan tangannya,ia menatap Kyuhyun sejenak. Ia tengah membuat kimci saat ini.”Sebentar lagi.”lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.
Kyuhyun lalu duduk dikursi meja makan.”Apa kau tidak lelah? Sedari pagi aku perhatikan ada saja yang kau kerjakan.”
So Eun terkekeh geli.”Besok mereka akan pulang ke Seoul,kalau mereka pulang dengan tangan kosong, atau membeli oleh-oleh dijalan. Aku merasa…kalau kita tidak menjamu mereka dengan baik.”
“Astaga….aku rasa mereka juga tidak terpikir untuk membeli oleh-oleh.”
So Eun tersenyum.”Tuan Seung Youn bilang,kimchi yang aku buat enak,beliau sangat menyukainya. Aku rasa tidak ada salahnya, kalau ia masih bisa memakannya saat ia tiba di Seoul,meskipun itu hanya sedikit. Aku juga membuat beberapa kue,Kyung Ho Oppa bilang ibunya suka kue –kue seperti ini.”
Kyuhyun lalu melihat beberapa macam kue dimeja makan itu,entah sudah berapa jam So Eun didapur untuk membuat semuanya.
“Kau tenang saja,ibu,dan nenekmu juga ikut membantu. Aku membuat semua ini tidak sendirian.”
Kyuhyun tersenyum.
“Oh iya,kapan kau akan memasak makanan special untukku?”
“Nanti.”
So Eun mendengus,lalu ia melihat Kyuhyun yang mengusap wajahnya.”Kenapa?”
Kyuhyun mendesah kasar.”Seung Youn masih saja membicarakan tawaran tuan Young Sik,ia tidak tahu butuh berapa lama aku harus berpikir. Apa ia tidak memikirkan,kalau aku menerimanya aku seperti… aku akan mempunyai utang?”
“Utang? Bukankah beliau bilang,kalau itu akan menjadi milikmu?”
“Tetap saja,itu bukan hasil kerja kerasku. Bisa-bisanya ia mendirikan perusahaan, hanya untuk tetap bisa memantauku,agar aku tidak kembali ke sini. Aku tidak pernah mengerti dengan jalan pikirannya. Ia bisa mendirikan perusahaan sebagai hobi,atau mainan. Padahal untuk sebagian banyak orang butuh usaha,strategi,dan modal yang besar.”
“Kau benar… kalau itu dihitung sebagai utang pasti akan repot. Meskipun itu seperti utang budi, sulit dihitung secara materi. Mempunyai utang berupa uang saja,itu sudah membuatmu merasa sulit,apalagi kalau jumlahnya banyak. Aku tahu bagaimana rasanya.”
“Apa?”ujar Kyuhyun terkejut,tapi So Eun seperti tidak mendengarnya. Ia masih saja asyik mengolah kimchi yang ia buat,meski mulutnya tetap berbicara.
“Padahal kedua orang tuaku yang berutang,tapi sebagai anak pertama aku juga kepikiran. Memulai hidup berhemat,sangat hemat. Belum lagi kedua orang tua juga harus bekerja extra.”So Eun sama sekali tidak sadar Kyuhyun menatapnya serius,lelaki itu sangat terkejut.”Dalam beberapa tahun,kami hampir tidak pernah makan bersama,aku bahkan sempat berpikir untuk tidak kuliah pada saat itu. Dan yang membuatku selalu sedih,saat adikku ulang tahun ia selalu menangis,karena orang tua kami tidak pernah bisa ada dirumah kala itu.”ia menghentikan gerakan tangannya,karena tidak mendengar reaksi Kyuhyun.”Kyuhyun?”
“Memang utang keluargamu berapa banyak? Kau bisa menggunakan uangku untuk membayarnya.”
“Apa?”So Eun menatap Kyuhyun bingung.
“Kau bilang orang tuamu mempunyai utang,bukan?”
“Oh!”So Eun hampir menempelkan tangannya ke mulutnya,yang tangannya terdapat bumbu kimchi. ”Sudah lunas.”ia langsung terkekeh.
“Benar begitu?”
“Iya,Kyuhyun. Kau tidak perlu khawatir.”So Eun ingin mengelus lengan Kyuhyun,tapi ketika ia sadar tangannya kotor ia menghentikan tangannya.”Utang itu sudah lunas,saat aku masuk kuliah. Kebetulan aku menunda kuliahku selama satu tahun. Orang tuaku berutang untuk biaya rumah sakit kakek kala itu, lalu setelah kakek meninggal. Nenek meminta orang tuaku untuk tinggal bersamanya di Gwangju, jadi rumah kami di Seoul dijual untuk membayar utang. Itu alasan kenapa…aku tidak punya rumah di Seoul.”
“Jangan lakukan, tanganmu kotor,”ujar Kyuhyun saat So Eun ingin menggaruk kepalanya, wanita itu sepertinya malu.
“Oh, iya.” So Eun
“Itu…benar…”tanya Kyuhyun menatap So Eun ragu.
“Iya,Kyuhyun. Benar, semua sudah lunas.”
“Atau mungkin…”
“Tidak,tidak. Sekarang orang tuaku,tidak mempunyai utang pada siapapun. Sungguh!”
Kyuhyun kini mulai tersenyum.”Kalau ada apa-apa dengan keluargamu,atau mereka mempunyai masalah keuangan kau harus cerita padaku.”
“Iya,iya. Aku akan menceritakan segalanya padamu,sayang. Oh… saat ini,aku seperti sedang merayumu saja.”
Kyuhyun langsung tertawa.”Setelah mereka pulang,kau ingin jalan-jalan?”
“Tentu saja.”
“Kau ingin ke mana?”
“Laut?”
“Baiklah.”
…
So Eun tersenyum cerah menatap air laut yang ada dihadapannya itu,beberapa waktu lalu Kyung Ho, dan Seung Youn sudah pamit pulang ke Seoul. Seperti rencana mereka sebelumnya,mereka langsung menuju laut yang biasa Kyuhyun kunjungi saat masih kecil.
“Nenekmu bilang,kau sering kemari berjam-jam,dan suka lupa waktu. Tapi…”So Eun menatap Kyuhyun, yang berjalan disampingnya.”Kulitmu tetap bagus,dan putih. Nenekmu juga pernah menjulukimu anak laut.”
Kyuhyun tersenyum.”Aku sempat hitam,tapi entah mengapa saat aku jarang pergi,atau mungkin lebih tepatnya aku tinggal di Seoul. Sepertinya mereka kembali seperti awal. Mungkin karena kulitku sama dengan ibuku.”
Kali ini So Eun tersenyum,ia senang Kyuhyun sekarang tidak ragu menyebut wanita yang melahirkannya dengan sebutan ibu.
“Lagipula… itu sudah lama sekali,saat aku masih kecil. Tentu saja aku juga melakukan perawatan.”
“Perawatan?”
“Lotion?”
“Oh…”So Eun mengangguk.
“Aku menggunakannya,karena Nyonya Hyun Ji selalu bilang aku kotor,dan tidak terawat. Ia juga pernah bilang,kalau itu bisa membuatnya malu. Seorang pelayan yang mendengar,menyarankan aku untuk menggunakannya. Walaupun aku tahu,yang ia maksud itu kotor apa?”
So Eun tertegun.
“Tapi berkat beliau juga aku sadar,memang aku harus melakukannya. Bukan berarti aku menomor satukan penampilan.”Kyuhyun tersenyum setelahnya.
So Eun ikut tersenyum,lalu menghembuskan napasnya kasar.”Oh iya,Nenekmu juga bilang kalau setiap pulang sekolah kau selalu dipenuhi luka. Apakah…kau sudah mengalami perundungan sejak kau masih anak-anak?”
“Ya ampun…seberapa banyak nenek menceritakan kepahitanku saat kecil?”
“Tidak banyak.”So Eun lantas mengalihkan atensi ke arah lain.
“Banyak orang yang salah paham padaku, kita hidup dengan orang-orang yang tidak baik,saat diberi pilihan. Akankah mereka tidak akan membantu orang lain? aku akan memilih membantu mereka. Tapi, banyak yang salah paham dengan bantuanku. Padahal aku berniat menolong,tapi mereka berteriak kalau aku ingin menyakiti mereka.”
“Sampai separah itu?”
“Ya. Aku pikir jika menghindari orang-orang aku tidak akan dikira menyakiti mereka. Tapi nyatanya, aku menyukai membantu orang asing,daripada berpura-pura tidak melihat. Meskipun aku juga merasa sebenarnya, aku bukanlah orang baik.”
So Eun memegang lengan Kyuhyun,sehingga langkah lelaki itu terhenti.”Hanya orang yang tidak baik,yang tidak menyadari keburukkannya. Kalau kau merasa sebaliknya,itu artinya kau orang baik, Kyuhyun.”
“Kau terlalu memujiku.”
“Kalau kau tidak baik,kau tidak akan menawarkan uangmu,untuk membayar utang orang tuaku seperti semalam. Padahal, kau belum tahu cerita akhirnya,kau juga tidak tahu kenapa keluargaku bisa berutang. Itu artinya kau baik,kau lelaki yang baik,Kyuhyun.”
Kyuhyun tersenyum,lalu mencium bibir So Eun cepat.
Hal itu membuat So Eun terkejut,dan langsung memukul Kyuhyun.”Banyak orang.”
“Kenapa? Kita suami istri.”
So Eun menggeleng,lalu mereka melanjutkan langkah mereka.“Apa rencanamu setelah ini?”
“Pertama,besok aku akan melihat tempat yang cukup strategis untuk kita memulai usaha. Kedua,kita cari dokter yang bagus untuk usaha kita memiliki anak. Mungkin… ke rumah sakit yang direkomendasikan dokter kemarin?”
“Ya,kau juga harus ingat dokter bilang apa?”
“Kurangi merokok,dan minum.”Mereka berkata secara serempak,lalu tertawa bersama.
“Hm…Kyuhyun. Bisakah aku dipunggungmu?”
“Gendong maksudmu?”
So Eun terkekeh.
“Dasar.”Kyuhyun mengelus rambut So Eun,lalu menggendongnya.”Bagaimana,kau senang?”
“Iya.”Lalu So Eun mencium pipi kanan Kyuhyun membuat lelaki itu tertawa.”Dari dulu,aku ingin seperti ini. Berjalan…maksudku,digendong dari belakang oleh orang yang aku cintai dipantai. Meskipun aku tidak bisa melihat wajahnya,tapi aku senang.”
“Aku bisa menoleh kebelakang sesekali kalau kau mau.”
“Tidak perlu,aku yakin kau akan selalu mengingat wajahku. Aku pun juga begitu. Mari kita sama-sama berdoa agar kita bisa segera memiliki anak.”
“Tentu. Terima kasih,kau mau menjadi istriku. Aku mencintaimu.” Kyuhyun tersenyum setelahnya, meskipun tidak dapat melihatnya.
“Aku juga mencintaimu.”So Eun kembali mencium pipi Kyuhyun,kali ini yang kiri. Lalu ia meminta untuk turun dari gendongan Kyuhyun,lalu mencium suaminya kembali dengan benar. Kali ini dibibir. “Aku mencintaimu,Kyuhyun.”
Lalu mereka saling tersenyum.
END
^ Akhirnya selesai juga…susah banget buat dapat mood nulis ini,emang klo part ending aku butuh extra mikir sih hehehe… belum lagi dunia nyata juga,yang bikin susah atur waktunya,semoga puas dengan hasilnya ya… :D. Makasih yang udah mau baca, sehat terus….^